Ketika arsitek memutuskan untuk menaruh bangunan dalam suatu keadaan alam, kita harus benar-benar mengerti penyelesaian-penyelesaian terhadap kondisi eksisting sehingga tidak menimbulkan kerugian setelahnya. Kehadiran arsitektur yang kurang terselesaikan dengan baik mampu memicu timbulnya dampak-dampak negatif yang merugikan tidak hanya bangunan itu sendiri namun bangunan sekitar.
Terletak di Arcamani, Bandung, lahan dikelilingi oleh dinding hunian warga sekitar yang sudah berjamur. Khawatir akan menyebarnya jamur, diberilah jarak pada bagian samping-samping hunian sehingga terciptalah sirkulasi udara yang cukup untuk menekan pertumbuhan jamur itu sendiri. Namun, celah udara yang tersebar di tepi hunian ini dirasa tidak dapat difungsikan kembali sehingga menjadi space yang terbuang. untuk meminimalisir hal tersebut, hunian diputar 60 derajat mengikuti arah masuknya angin, sehingga celah-celah udara dapat difungsikan sebagai taman serta hunian mendapat angin yang cukup.
Tidak hanya melalui gubahan massa saja, cara-cara menghindari timbulnya jamur juga di siasati dengan banyaknya bukaan-bukaan baik untuk memasukkan cahaya saja maupun besertaan dengan udara dalam interior hunian ini.
Ketika arsitek memutuskan untuk menaruh bangunan dalam suatu keadaan alam, kita harus benar-benar mengerti penyelesaian-penyelesaian terhadap kondisi eksisting sehingga tidak menimbulkan kerugian setelahnya. Kehadiran arsitektur yang kurang terselesaikan dengan baik mampu memicu timbulnya dampak-dampak negatif yang merugikan tidak hanya bangunan itu sendiri namun bangunan sekitar.
Terletak di Arcamani, Bandung, lahan dikelilingi oleh dinding hunian warga sekitar yang sudah berjamur. Khawatir akan menyebarnya jamur, diberilah jarak pada bagian samping-samping hunian sehingga terciptalah sirkulasi udara yang cukup untuk menekan pertumbuhan jamur itu sendiri. Namun, celah udara yang tersebar di tepi hunian ini dirasa tidak dapat difungsikan kembali sehingga menjadi space yang terbuang. untuk meminimalisir hal tersebut, hunian diputar 60 derajat mengikuti arah masuknya angin, sehingga celah-celah udara dapat difungsikan sebagai taman serta hunian mendapat angin yang cukup.
Tidak hanya melalui gubahan massa saja, cara-cara menghindari timbulnya jamur juga di siasati dengan banyaknya bukaan-bukaan baik untuk memasukkan cahaya saja maupun besertaan dengan udara dalam interior hunian ini.
Ketika arsitek memutuskan untuk menaruh bangunan dalam suatu keadaan alam, kita harus benar-benar mengerti penyelesaian-penyelesaian terhadap kondisi eksisting sehingga tidak menimbulkan kerugian setelahnya. Kehadiran arsitektur yang kurang terselesaikan dengan baik mampu memicu timbulnya dampak-dampak negatif yang merugikan tidak hanya bangunan itu sendiri namun bangunan sekitar.
Terletak di Arcamani, Bandung, lahan dikelilingi oleh dinding hunian warga sekitar yang sudah berjamur. Khawatir akan menyebarnya jamur, diberilah jarak pada bagian samping-samping hunian sehingga terciptalah sirkulasi udara yang cukup untuk menekan pertumbuhan jamur itu sendiri. Namun, celah udara yang tersebar di tepi hunian ini dirasa tidak dapat difungsikan kembali sehingga menjadi space yang terbuang. untuk meminimalisir hal tersebut, hunian diputar 60 derajat mengikuti arah masuknya angin, sehingga celah-celah udara dapat difungsikan sebagai taman serta hunian mendapat angin yang cukup.
Tidak hanya melalui gubahan massa saja, cara-cara menghindari timbulnya jamur juga di siasati dengan banyaknya bukaan-bukaan baik untuk memasukkan cahaya saja maupun besertaan dengan udara dalam interior hunian ini.